Menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien. Mikronutrien merupakan zat-zat penting yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.
Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan, kelemahan fisik, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Menurut laporan WHO, kekurangan mikronutrien tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang, namun juga oleh negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang kurang seimbang, aksesibilitas terhadap makanan bergizi yang terbatas, serta kondisi ekonomi yang membatasi kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya yang terintegrasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi kesehatan. Peningkatan aksesibilitas terhadap makanan bergizi, edukasi gizi yang tepat, serta program suplementasi mikronutrien dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, peran penting juga dimainkan oleh industri makanan dalam memproduksi makanan yang kaya akan mikronutrien dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan sehat. Dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien dapat diminimalisir dan kesehatan masyarakat dunia dapat terjaga dengan baik.